Macam-Macam Tari Topeng
Topeng adalah tutup wajah (kedhok) yang memiliki makna simbolis sebagai lambang kehidupan manusia di dunia. Topeng adalah tirai bagi roh muhdas yang menyembunyikan Tuhan. Badan digerakkan dan didorong oleh sukma yang tidak tampak, karena badan kita diumpamakan sebuah Topeng wajah. Dia memandang, tapi buta, karena tidak melihat keadaan yang sebenarnya. Dia berbaring tanpa daya (gerak), kembali menjadi sepotong kayu biasa yang tidak berbicara lagi, jika dipisahkan dari wajah.(Serat Centini V dalam Supriyanto 1997 : 2). Dalam Tari Topeng, Topeng berfungsi sebagai pengganti rias wajah, yang memiliki karakter bermacam-macam, diantaranya brangasan, satria, gecul, alusan, gagahan, dan putri. Dalam Tari Topeng, penonton tidak memperhatikan badan penari, melainkan hanya gerak-gerik Topeng dan ketepatan Bahasa yang dituturkan oleh dalang, padahal sebenarnya gerak – gerik penari sangat penting, untuk mewujudkan karakter Topeng. Pertunjukkan Topeng menyebar di beberapa daerah, diantaranya di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali. Pertunjukkan Topeng menurut beberapa prasasti dan kitab terdapat di Klaten, Jawa Tengah ,Yogyakarta Jawa Tengah, kerajaan Mojopahit seperti di Mojokerto, Kerajaan Singosari seperti di Malang Jawa Timur, Jombang Jawa Timur, Madura Jawa Timur, Bali, Sunda (Cirebon) Jawa Barat, kerajaan Kediri Jawa Timur. (Murgiyanto dan Munardi 1979 / 1980 : 10 - 11).
Macam-macam tari topeng
Tari Topeng ada bermacam-macam, diantaranya tari gagahan, alusan, lanyapan, putri, dan lain-lain.
Topeng Malang digolongkan menjadi 9 diantaranya golongan Dewa, Pendeta, Raja, Patih, Gagahan, Alusan, Putri, Punokawan dan golongan lain.
Golongan Dewa : Narada, Durga, Kala. Golongan Pendeta hanya ada satu jenis.
Golongan Raja : Lembu Amiluhur, Lembu Amijaya, Lembu Amisena, Lembu Amidadu, Panji Sepuh, Klana Prawirosekti, Klana Sewandono, Klana Raksasa, dan Klana yang lain.
Golongan Patih : Patih Jawa, Patih Sabrang.
Golongan Gagahan : Udopati Kartala, Raja Sabrang, Prajurit Sabrang, Patih Bapang Joyo Sentiko. Golongan Alusan : Panji Asmorobangun, Gunung Sari, Pangeran Jawa, Prajurit Jawa. Golongan Putri : Sekartaji, Ragil Kuning, dan Putri-putri yang lain. Golongan Punokawan : Semar (Jurudyah), Bagong Mangun Dewangsa, Patra Jaya, Demang Mones, Biyung Dewala, Embun Penatasan.
Golongan lain : Hanuman, Lembu, Burung, Cantrik, Punggawa. (Murgiyanto dan Munardi 1979 / 1980 : 96 - 99).
Golongan Dewa
1. Narada : Topeng tua, berwarna merah muda, rambut putih, mata sipit dan melengkung.
2. Durga : raksasa wanita, berwarna merah atau emas, mata sipit atau melengkung, atau terbuka (kedelen), gigi bertaring.
3. Kala : raksasa besar, berwarna merah tua dengan garis-garis putih untuk menambah kegalakan, mata melotot, rambut tebal, mulut terbuka dan bertaring.
Golongan Pendeta
Wajah tua mirip wajah manusia biasa, warna merah muda, rambut putih / coklat tua.
Golongan Raja
1. Lembu Amiluhur : Watak satria alus, hidung runcing, mata kedelen, warna hijau tua, kumis kecil lukisan.
2. Lembu Amijaya : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata kedelen, warna kuning tua, kumis keratan.
3. Lembu Amiseno : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata thelengan (bulatan), kumis rambut, warna merah segar.
4. Lembu Amidadu : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata kedelen, kumis keratan, warna merah.
5. Panji Sepuh : sama dengan Lembu Amiluhur.
6. Klana Sewandono : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata thelengan, kumis rambut, mulut terkatup erat (nggeget : Bahasa Jawa), warna merah darah.
7. Patih Bapang Jaya Sentika : Watak raksasa, hidung sangat panjang, mata thelengan, kumis keratan, mulut terbuka dan gigi bertaring, warna merah darah dengan garis-garis putih menurut anatomi wajah.
8. Klana Raksasa : Watak raksasa, hidung besar tidak terlalu panjang, mata thelengan, mulut terbuka lebar (mangap), gigi bertaring, warna merah tua dengan garis-garis halus menurut anatomi wajah.
Golongan Patih
1. Patih Jawa : Watak satria gagah, hidung runcing, mata kedelen, kumis keratan, mulut sedikit terbuka, nampak sedikit giginya berwarna putih, jumlah Topengnya empat buah.
2. Patih Sabrang : Watak raksasa, hidung agak besar, kumis keratan, mata thelengan, janggut keratan, mulut sedikit terbuka, nampak sederet giginya, dan bertaring, berwarna merah muda atau biru muda, jumlah Topengnya empat buah.
Golongan Gagahan
1. Udapati Kertala : Watak satria gagah, mata thelengan, bibir terkatup kuat, kumis rambut, warna biru atau abu-abu tua kebiru-biruan.
2. Raja Sabrang : Watak satria gagah, mata thelengan, bibir berkatup kuat (nggeget: Bahasa Jawa) atau sedikit terbuka, nampak sederet gigi tapi tidak bertaring, kumis keratan, warna merah muda, biru tua, abu-abu, nila, hijau dinding (ijo tembok: Bahasa Jawa), kumis rambut.
Golongan Alusan
1. Panji Asmorobangun : Watak satria alus, mata kedelen, bibir sedikit terbuka, nampak sederet gigi, kumis kecil lukisan, warna hijau muda atau emas.
2. Gunung Sari : Watak satria alus, mata kedelen, bibir sedikit terbuka (tersenyum), nampak sederet gigi, kumis kecil lukisan, warna putih bersih.
3. Pangeran-pangeran Jawa : para satria Jenggala atau Kediri, yaitu: Banyak Wulan, Gadingan, Pambelah, Pamecut. Satria alus, lanyapan atau sedang, sama dengan Gunung Sari, dan Panji, warna berbeda yaitu kuning muda, biru muda, merah muda.
Golongan Putri
1. Sekartaji : watak putri luruh, hidung agak kecil, mata kedelen, bibir berkatup atau tersenyum sehingga nampak sederet gigi yang bagus, warna putih.
2. Ragil Kuning : watak putri lanyapan, hidung agak kecil, mata kedelen, bibir tersenyum sehingga nampak sederet gigi, warna kuning gading.
3. Kilisuci : seperti Sekartaji tetapi warnanya kuning emas atau kebiru-biruan.
4. Putri-putri yang lain : sama dengan Sekartaji atau Ragil Kuning tetapi warnanya berbeda-beda, yaitu biru muda, putih, merah muda, jumlah topengnya delapan buah.
Golongan Punokawan
1. Semar (jurudiyah): watak khusus, mata sipit melengkung, hidung kecil, mulut lebar seperti tertawa, seperti menangis, gigi satu buah, warna putih bersih, rambut kuning, Topeng ada yang utuh, ada yang tanpa bibir bawah, tanpa pahatan jamang.
2. Bagong Mangundiwangsa: mata besar bulat, mulut lebar, Topeng ada yang utuh, ada yang tanpa bibir bawah, tanpa pahatan jamang.
3. Patrajaya: watak khusus, mata sipit, warna merah tua kehitaman atau coklat tua, Topeng tanpa bibir bawah.
4. Demang Mones: watak lucu, mata lubang, mulut perot dan cacat muka.
5. Biyang Dawala: (Emban Dawala): watak khusus, wanita tua yang sudah keriput, mata melirik lebar, hidung pesek, mulut terbuka lucu dengan segumpal susur (tembakau sirih) dibibirnya, warna coklat muda.
6. Emban Penatasan: watak khusus, wanita muda, mata melirik lebar, hidung pesek, mulut tersenyum, bibir tebal, warna merah muda atau putih.
Golongan Lain
1. Hanoman: watak kera, warna putih, mata melirik atau kedelen, bibir seperti kera.
2. Lembu: watak khusus seperti lembu, warna tak tentu, dipergunakan untuk Lembu Gumarang atau Lembu Walang Sumirang.
3. Burung Bangau: watak khusus seperti bangau, warna sembarang.
4. Burung Gagak: watak khusus seperti gagak, warna hitam.
5. Cantrik: watak wajah manusia biasa yang lanjut usia, warna coklat tua, tidak banyak aturan, tidak berjamang.
6. Punggawa: watak wajah manusia biasa, lucu, Topeng ada yang tanpa bibir bawah, warna coklat tua, tidak memakai ornamen, tidak berjamang, kadang kadang berbentuk Topeng yang cacat.
Macam-macam tari topeng
Tari Topeng ada bermacam-macam, diantaranya tari gagahan, alusan, lanyapan, putri, dan lain-lain.
Topeng Malang digolongkan menjadi 9 diantaranya golongan Dewa, Pendeta, Raja, Patih, Gagahan, Alusan, Putri, Punokawan dan golongan lain.
Golongan Dewa : Narada, Durga, Kala. Golongan Pendeta hanya ada satu jenis.
Golongan Raja : Lembu Amiluhur, Lembu Amijaya, Lembu Amisena, Lembu Amidadu, Panji Sepuh, Klana Prawirosekti, Klana Sewandono, Klana Raksasa, dan Klana yang lain.
Golongan Patih : Patih Jawa, Patih Sabrang.
Golongan Gagahan : Udopati Kartala, Raja Sabrang, Prajurit Sabrang, Patih Bapang Joyo Sentiko. Golongan Alusan : Panji Asmorobangun, Gunung Sari, Pangeran Jawa, Prajurit Jawa. Golongan Putri : Sekartaji, Ragil Kuning, dan Putri-putri yang lain. Golongan Punokawan : Semar (Jurudyah), Bagong Mangun Dewangsa, Patra Jaya, Demang Mones, Biyung Dewala, Embun Penatasan.
Golongan lain : Hanuman, Lembu, Burung, Cantrik, Punggawa. (Murgiyanto dan Munardi 1979 / 1980 : 96 - 99).
Golongan Dewa
1. Narada : Topeng tua, berwarna merah muda, rambut putih, mata sipit dan melengkung.
2. Durga : raksasa wanita, berwarna merah atau emas, mata sipit atau melengkung, atau terbuka (kedelen), gigi bertaring.
3. Kala : raksasa besar, berwarna merah tua dengan garis-garis putih untuk menambah kegalakan, mata melotot, rambut tebal, mulut terbuka dan bertaring.
Golongan Pendeta
Wajah tua mirip wajah manusia biasa, warna merah muda, rambut putih / coklat tua.
Golongan Raja
1. Lembu Amiluhur : Watak satria alus, hidung runcing, mata kedelen, warna hijau tua, kumis kecil lukisan.
2. Lembu Amijaya : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata kedelen, warna kuning tua, kumis keratan.
3. Lembu Amiseno : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata thelengan (bulatan), kumis rambut, warna merah segar.
4. Lembu Amidadu : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata kedelen, kumis keratan, warna merah.
5. Panji Sepuh : sama dengan Lembu Amiluhur.
6. Klana Sewandono : Watak satria gagah, hidung agak besar, mata thelengan, kumis rambut, mulut terkatup erat (nggeget : Bahasa Jawa), warna merah darah.
7. Patih Bapang Jaya Sentika : Watak raksasa, hidung sangat panjang, mata thelengan, kumis keratan, mulut terbuka dan gigi bertaring, warna merah darah dengan garis-garis putih menurut anatomi wajah.
8. Klana Raksasa : Watak raksasa, hidung besar tidak terlalu panjang, mata thelengan, mulut terbuka lebar (mangap), gigi bertaring, warna merah tua dengan garis-garis halus menurut anatomi wajah.
Golongan Patih
1. Patih Jawa : Watak satria gagah, hidung runcing, mata kedelen, kumis keratan, mulut sedikit terbuka, nampak sedikit giginya berwarna putih, jumlah Topengnya empat buah.
2. Patih Sabrang : Watak raksasa, hidung agak besar, kumis keratan, mata thelengan, janggut keratan, mulut sedikit terbuka, nampak sederet giginya, dan bertaring, berwarna merah muda atau biru muda, jumlah Topengnya empat buah.
Golongan Gagahan
1. Udapati Kertala : Watak satria gagah, mata thelengan, bibir terkatup kuat, kumis rambut, warna biru atau abu-abu tua kebiru-biruan.
2. Raja Sabrang : Watak satria gagah, mata thelengan, bibir berkatup kuat (nggeget: Bahasa Jawa) atau sedikit terbuka, nampak sederet gigi tapi tidak bertaring, kumis keratan, warna merah muda, biru tua, abu-abu, nila, hijau dinding (ijo tembok: Bahasa Jawa), kumis rambut.
Golongan Alusan
1. Panji Asmorobangun : Watak satria alus, mata kedelen, bibir sedikit terbuka, nampak sederet gigi, kumis kecil lukisan, warna hijau muda atau emas.
2. Gunung Sari : Watak satria alus, mata kedelen, bibir sedikit terbuka (tersenyum), nampak sederet gigi, kumis kecil lukisan, warna putih bersih.
3. Pangeran-pangeran Jawa : para satria Jenggala atau Kediri, yaitu: Banyak Wulan, Gadingan, Pambelah, Pamecut. Satria alus, lanyapan atau sedang, sama dengan Gunung Sari, dan Panji, warna berbeda yaitu kuning muda, biru muda, merah muda.
Golongan Putri
1. Sekartaji : watak putri luruh, hidung agak kecil, mata kedelen, bibir berkatup atau tersenyum sehingga nampak sederet gigi yang bagus, warna putih.
2. Ragil Kuning : watak putri lanyapan, hidung agak kecil, mata kedelen, bibir tersenyum sehingga nampak sederet gigi, warna kuning gading.
3. Kilisuci : seperti Sekartaji tetapi warnanya kuning emas atau kebiru-biruan.
4. Putri-putri yang lain : sama dengan Sekartaji atau Ragil Kuning tetapi warnanya berbeda-beda, yaitu biru muda, putih, merah muda, jumlah topengnya delapan buah.
Golongan Punokawan
1. Semar (jurudiyah): watak khusus, mata sipit melengkung, hidung kecil, mulut lebar seperti tertawa, seperti menangis, gigi satu buah, warna putih bersih, rambut kuning, Topeng ada yang utuh, ada yang tanpa bibir bawah, tanpa pahatan jamang.
2. Bagong Mangundiwangsa: mata besar bulat, mulut lebar, Topeng ada yang utuh, ada yang tanpa bibir bawah, tanpa pahatan jamang.
3. Patrajaya: watak khusus, mata sipit, warna merah tua kehitaman atau coklat tua, Topeng tanpa bibir bawah.
4. Demang Mones: watak lucu, mata lubang, mulut perot dan cacat muka.
5. Biyang Dawala: (Emban Dawala): watak khusus, wanita tua yang sudah keriput, mata melirik lebar, hidung pesek, mulut terbuka lucu dengan segumpal susur (tembakau sirih) dibibirnya, warna coklat muda.
6. Emban Penatasan: watak khusus, wanita muda, mata melirik lebar, hidung pesek, mulut tersenyum, bibir tebal, warna merah muda atau putih.
Golongan Lain
1. Hanoman: watak kera, warna putih, mata melirik atau kedelen, bibir seperti kera.
2. Lembu: watak khusus seperti lembu, warna tak tentu, dipergunakan untuk Lembu Gumarang atau Lembu Walang Sumirang.
3. Burung Bangau: watak khusus seperti bangau, warna sembarang.
4. Burung Gagak: watak khusus seperti gagak, warna hitam.
5. Cantrik: watak wajah manusia biasa yang lanjut usia, warna coklat tua, tidak banyak aturan, tidak berjamang.
6. Punggawa: watak wajah manusia biasa, lucu, Topeng ada yang tanpa bibir bawah, warna coklat tua, tidak memakai ornamen, tidak berjamang, kadang kadang berbentuk Topeng yang cacat.
Posting Komentar
0 Komentar