Unsur Tari Topeng

Pokok-pokok dalam Tari Topeng ini adalah:


Adeg-Adeg yaitu Kita harus berdiri dengan kokoh agar tidak tergoyahkan.
Pasangan yaitu kita senantiasa memberikan suri tauladan kepada orang lain dengan berbuat kebajikan dan kebaikan.
Capang yaitu agar kita selalu ringan tangan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
Banting Tangan yaitu kita harus senantiasa bekerja keras.
Jangkungilo yaitu mengukur keinginan kita dengan kemampuan yang ada.
Godeg yaitu geleng kepala, Maknanya apabila kita melihat saudara kita sesama manusia yang sedang dilanda kesulitan atau kesusahan kita senantiasa menggelengkan kepala dan kemudian menolongnya sesuai kemampuan.
Gendut yaitu dalam hidup kita jangan gemuk sendiri karena masih banyak saudara-saudara kita yang kekurangan dan hidup dibawah garis kemiskinan.
Kenyut yaitu kepincut. Maknanya kita kepincut kepada hal-hal yang sifatnya positip dan konstruktif.
Nindak / Njangka yaitu bertindak atau berbuat. Maknanya kita senantiasa harus berbuat kepada jalan yang diridhoi Allah SWT.


Penggunaan Topeng didalam tarian ini mempunyai makna kehidupan yaitu sebagai berikut :
Panji yaitu menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir. Gerakannya halus dan lembut. Tidak seluruh tubuh digerakan. Panji akronim dari kata MAPAN ning kang siji yang artinya tetap kepada yang satu atau esa “Tidak ada Tuhan selain Allah”
Samba atau Pamindo yaitu melambangkan kelincahan manusia dimasa kanak-kanak. Sikapnya lincah dan lucu tapi juga luwes. Berasal dari kata SAMBANG atau SABAN yang artinya setiap. Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan mengerjakan segala Perintah- NYA. Sedangkan Pamindo artinya Diduakalikan (Dipindoni), maknanya bahwa disamping mengerjakan perintah – NYA, kita juga perlu melaksanakan hal –hal yang sunnah.
Rumyang yaitu menggambarkan kehidupan seorang remaja akil balig. Rumyang berasal dari kata Arum / Harum dan Yang / Hyang (Tuhan).Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikir
Temenggung yaitu Menggambarkan manusia yang sudah menginjak dewasa dan telah menemukan jati dirinya. Sikapnya tegas, berkepribadian, bertanggung jawab dan memiliki jiwa korsa yang Paripurna. Memberikan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh.
Klana atau Rahwana melambangkan sifat angkara murka yang terdapat di dalam manusia. Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa dalam hidup ini kita wajib berikhtiar
Jika disimpulkan tarian ini mencerminkan kehidupan manusia dari lahir hingga ajal menjemput, seperti 5 ruas jari yaitu lahir, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.

Posting Komentar

0 Komentar